SuaraBekaci.id - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas Wanakerta di Kecamatan Telukjambe, Kabupaten Karawang kondisi bangunannya begitu mengkhawatirkan.
Saat hujan turun, air menetes deras dari atap yang bocor atau bahkan gentengnya terlepas.
Kepala Puskesmas Wanakerta, Veronica Maulana mengatakan, kerusakan bangunan Puskesmas tersebut bahkan sudah mencapai 85 persen.
"Atap dalam bangunan ini sudah cenderung akan membahayakan kami selaku pelayan publik yakni masyarakat yang berkunjung untuk berobat," kata dia kepada wartawan, Jumat (3/12/2021).
Ia mengaku kerusakan bangunan itu sudah sulit untuk diperbaiki karena kondisinya sudah rusak parah.
"Beberapa tukang bangunan pun tidak bisa melakukan perbaikan, harus dirombak ulang bilangnya" tutur dia.
Selain itu, di saat hujan turun, dia bersama pegawai Puskesmas lainnya harus berusaha untuk melindungi peralatan kantor seperti komputer dari kebocoran.
"Semua aset pemda seperti bentuk komputer maupun alat dan berkas lainnya harus kita amankan, baru kami mengevakuasi badan kami," ujarnya.
Bukan kondisi bangunan saja yang menjadi masalah bagi Puskesmas Wanakerta. Tanah tempat bangunan tersebut berdiri ternyata berstatus sengketa karena ada warga yang mengklaim sebagai pemilik tanah yang sah.
Baca Juga: Pegawai Was-was Setelah Bangunan Pemkab Tabanan Rusak Lagi, Kini Atap Jebol
"Setiap tahun kami selalu mendapatkan anggaran. Tetapi, tidak bisa melakukan pembangunan apapun di atas tanah ini. Katanya tanah ini berstatus sengketa," ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya menduga ada aksi perusakan yang dilakukan orang tak dikenal yang membuat kondisi bangunan yang sudah rusak menjadi semakin parah.
"Hanya sekedar memperbaiki ipal pun dipotong-potong, kemudian toren air belum sehari sudah hilang," ungkap Veronica.
Dia pun mengaku ketika ingin membangun aula untuk tempat rapat untuk para petugas puskesmas pun harus melalui negosiasi yang begitu alot.
"Awalnya pembangunan aula tidak diperkenankan untuk berdiri, namun setelah negosiasi dan memberikan uang baru bisa melakukan pembangunan," kata dia.
Dia juga bersama pegawai puskesmas lainnya seringkali mendapatkan teror saat hendak melakukan pembangunan maupun di saat bertugas di puskesmas tersebut.
Berita Terkait
-
BPJS Kesehatan Ungkap Data Mengejutkan: 454 Puskesmas Belum Memiliki Dokter Umum
-
Pesawat Latih Jatuh di Karawang: Pilot Ungkap Detik-Detik Mesin Hilang Tenaga
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Urusan Banjir 'Abadi' Belum Selesai, Wakil Ketua DPR RI Turun Kembali ke Desa Karangligar
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
BRI 130 Tahun: Jejak Raden Bei Aria Wirjaatmadja, Perintis Keuangan Rakyat Indonesia
-
BRI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Surakarta Jadi Pengusaha Fashion Premium
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan