Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Rabu, 01 Desember 2021 | 18:30 WIB
Ibu Rodiah saat di Kantor Polres Bekasi Kabupaten. [Instagram]

SuaraBekaci.id - Seorang anak kandung di Cibarusah Kabupaten Bekasi polisikan ibunya hanya karena harta. Peristiwa miris nan perih dialami seorang ibu berusia lanjut yang dilaporkan ke Polisi oleh anaknya sendiri ke pihak yang berwajib hanya karena warisan.  

Wanita tua warga Kampung Gudang Huut,  Desa Sindangmulya,  Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi,  Jawa Barat itu terlihat sedih diatas kursi rodanya saat datang ke Mapolres Metro Bekasi,  Senin ( 29/11/2021). 

Pemandangan miris tersebut terlihat dalam beberapa unggahan media sosial Instagram diantaranya @jurnalekka_official yang dibagikan ulang oleh akun lain.  

Dalam video tersebut terlihat wanita berusia 72 tahun itu pasrah diatas kursi rodanya setelah menjalani pemeriksaan atas laporan yang dilayangkan anak kandungnya dengan tuduhan penggelapan sertifikat tanah yang dianggap menjadi warisan oleh kelima anaknya.  

Baca Juga: Daftar UMK 2022 Jawa Barat, Paling Besar Bukan Kota Bandung, Bekasi Tembus Rp 4,8 Juta

Unggahan tersebut sontak memancing reaksi keras warganet yang merasa miris melihat perlakuan anak yang dirawat selama ini justru berbalas peri.  

" Parah,  air susu dibalas air tuba, " Komen akun @azka_van_hall***.

" Harusnya orang kayak gini tidak usah dilahirkan bu, " Timpal yang lain @rahayua***.

" Astagfirullah Ya Allah,  anak anaknya lupa bahwa ibunya adalah surganya mendzolimi ibunya tidak akan mendapatkan surga, " Tulis akun @ummu_agh***. 

" Hidup di jaman harta benda lebih berharga daripada orangtua,  ingat pintu surga ada di telapak kaki ibu,  miris banget ya Allah, " Sahut akun @kharismah***. 

Baca Juga: Densus 88 Kembali Tangkap Anggota JI usai Ciduk Pengurus Lembaga Pendanaan JI di Jabar

Warganet juga berharap hakim dapat adil dalam melihat kasus seperti ini.  

" Kalau sudah kasus seperti ini,  Hakim wajib pakai hati nurani,  jangan kaku bangetlah, " Kata akun @florian_a***.

Komentar serupa pun terus bergulir menyaksikan peristiwa ini.

Kontributor : Ririn Septiyani

Load More