SuaraBekaci.id - Masyarakat usia produktif, sebaiknya mewaspadai penyakit stroke ditandai serangan secara tiba-tiba sebab berisiko pada Madesu atau masa depan suram.
Ini disampaikan Dokter Ahli saraf dalam keterangan pers terkait Hari Stroke Sedunia, Kamis (28/10/2021)
"Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih dari 13,7 juta jiwa penduduk dunia terserang kasus stroke baru per tahun," kata Dokter spesialis saraf Dodik Tugasworo, saat menyampaikan keterangan pers terkait Hari Stroke Sedunia yang diikuti dari YouTube Kemenkes RI di Jakarta, Kamis (28/10/2021).
Dokter dari Rumah Sakit Columbia Asia Semarang itu mengatakan satu dari empat penduduk yang berusia 25 tahun akan mengalami stroke dan setiap tahun 60 persen dari seluruh kasus stroke dialami penduduk usia yang kurang 70 tahun atau usia yang produktif.
Dodik menyebut serangan stroke pada usia muda membutuhkan waktu pemulihan yang cukup panjang sehingga mengancam keberlangsungan karir di masa depan.
"Masih muda sudah madesu atau masa depan suram," katanya.
Ia mengatakan pengertian stroke sesuai petunjuk WHO pada 1970 dikenal sebagai gangguan pembuluh darah di otak yang terjadi secara tiba-tiba, dapat terjadi karena sumbatan maupun pendarahan.
Namun pada 2013, American Heart Association/American Stroke Association (AHA-ASA) memberi pengertian lain tentang stroke yakni kematian sel otak, medulla spinalis dan retina yang disebabkan oleh iskemia maupun perdarahan, dibuktikan dengan pencitraan atau rontgen. "Gejalanya bertahan lebih dari 24 jam atau sampai kematian (cacat)," katanya.
Menurut data dari WHO pada tahun 2018, kata Dodik, kematian akibat stroke di Indonesia mencapai 252.473 jiwa atau 14,83 persen dari total angka kematian nasional.
"Angka kematian di Indonesia mencapai 147,19 per 100 ribu populasi. Penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Indonesia ditempatkan ranking ketujuh di seluruh dunia," katanya.
Peraih gelar dokter saraf Universitas Diponegoro itu menyebut kematian atau kecacatan yang dipicu stroke timbul akibat sel saraf otak yang mati di area sumbatan. "Jika sumbatan tidak segera dibuka, setiap menit 1,9 juta sel saraf otak mati di area sumbatan, dan tidak ada pertumbuhan sel baru penggantinya," katanya.
Dodik mengungkap beban ekonomi yang muncul akibat serangan stroke berdasarkan proyeksi jumlah kasus rawat jalan dan rawat inap sepanjang 2014-2019 berkisar Rp794,08 miliar sebagai peringkat kedua setelah penyakit jantung Rp1,82 triliun.
Secara umum gejala stroke bisa dikenali masyarakat seperti senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak dan sulit menelan air minum secara tiba, gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, tiba-tiba tidak bisa bicara, tidak mengerti kata-kata dan bicara tidak nyambung.
Gejala lainnya adalah kebas atau kesemutan separuh tubuh, rabun atau pandangan satu mata kabur secara tiba-tiba hingga sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba yang tidak pernah dirasakan sebelumnya dan gangguan fungsi keseimbangan atau gerakan sulit dikoordinasi.
"Risiko yang dapat memicu serangan stroke seperti hipertensi, riwayat stroke, penyakit jantung, diabetes, merokok, obesitas, alkohol dan penggumpalan darah," katanya.
Berita Terkait
-
Cek Kesehatan Gratis 2025, Sehatkan Bangsa dan Selamatkan Nyawa
-
Waspada Stroke di Musim Dingin: Kenali Faktor Risiko dan Cara Pencegahannya
-
Silsiah Keluarga Otto Malik: Bukan Anak Orang Sembarangan, Hendropriyono Sampai Ikut Bantu
-
Kisah Pilu Istri Pak Tarno: Setahun Rawat Suami Stroke, Dibalas Sumpah Serapah
-
Ditinggal Nikah Lagi, Istri Tua Pak Tarno Susah Tidur karena Kangen Berat
Terpopuler
- Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
- Gibran Disebut Ikut Selamatkan Warga Los Angeles saat Kebakaran, Netizen: Nyelamatin IPK Aja Nggak Bisa
- Pratama Arhan Ditertawakan saat Lakukan Lemparan Jauh di Bangkok United
- Nagita Slavina Terancam Kena Cancel: Keharaman Babi Mengalahkan Korupsi dan Zina
- Temui Jalan Terjal, Striker Keturunan Indonesia Pilih Pulang ke Belanda
Pilihan
-
Berita Duka: Tokoh Mega Bintang Mudrick Sangidu Meninggal Dunia
-
Bisnis Lesu, Starbucks PHK Karyawan Mulai Maret 2025
-
Peringatan Dinkes Kaltim: Leptospirosis Mengintai di Genangan Hujan
-
Skandal Parkir Samarinda: Audit Inspektorat Siap Bongkar Ketidakwajaran Setoran
-
Maksimalkan MBG di Kaltim, Pengamat Ekonomi: Pangkas Uang Makan dan Gaji Pejabat!
Terkini
-
KKP Segel Pagar Laut Milik PT TRPN di Bekasi, Kuasa Hukum: Bukan Salah Kami!
-
Viral Pagar Laut Misterius di Bekasi, KKP Ambil Langkah Penyegelan
-
Pagar Laut Misterius di Bekasi Ganggu Rezeki Nelayan, Pemprov Jabar Klaim Begini
-
Tuntut Pembunuh Suaminya Dihukum Berat, Istri Sandy Permana: Nyawa Dibayar Nyawa
-
Pelajar SMP di Bekasi Jadi Korban Penipuan Uang Palsu Lewat Facebook, Dapat Upah Rp50 Ribu