Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Kamis, 30 September 2021 | 14:10 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid

SuaraBekaci.id - Peneliti mencari tahu efek samping suntikan booster Vaksin Covid-19 atau dosis 3 Vaksin. Hasilnya, para peneliti di AS melihat kondisi orang-orang setelah menerima suntikan booster vaksin dosis ke-3 Covid-19.

Mereka mencatat gejala yang dirasakannya di aplikasi seluler yang sudah dilindungi kemanannya.

Berdasarkan catatan itu, ada 7 efek samping paling umum dari suntikan booster vaksin Covid-19. Sekitar 79 persen orang mengalami reaksi di tempat suntikan, seperti nyeri, kemerahan atau bengkak.

Lalu, sekitar 74 persen mengaku mengalami efek samping, seperti demam, sakit kepala, kedinginan atau nyeri sendi.

Tapi, mereka yang menerima suntikan booster dari vaksin Moderna nampaknya memiliki lebih banyak nyeri lengan dibandingkan setelah suntikan kedua.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga menemukan nampaknya suntikan booster vaksin Covid-19 ini bisa ditoleransi beberapa orang dengan baik.

Di Amerika, orang yang berusia di atas 65 tahun atau antara 18 dan 65 tahun dengan masalah kesehatan mendasar atau berisiko tinggi terinfeksi virus corona Covid-19 telah disarankan untuk menerima suntikan ketiga vaksin Pfizer.

Selama masa studi sendiri, orang dengan gangguan kekebalan yang sebelumnya mendapatkan dua dosis vaksin Pfizer atau Moderna bisa mendapatkan suntikan dosis ketiga.

Tapi di Inggris, dosis ketiga vaksin Covid-19 baru diluncurkan bagi orang-orang tertentu. Karena, tidak semua orang masuk daftar prioritas untuk mendapatkan suntikan booster.

NHS mengatakan orang-orang yang harus masuk daftar prioritas untuk suntik booster vaksin Covid-19 adalah pekerja kesehatan, perawatan sosial garis depan, dan orang usia 50 tahun ke atas atau sangat rentan terinfeksi.

Adapun 3 jenis vaksin Covid-19 yang disetujui penggunaannya untuk suntikan booster, yakni vaksin Astraeneca, Pfizer dan Moderna. Tapi, JCVI telah memutuskan untuk memilih vaksin Pfizer sebagai pilihan terbaik yang bisa ditoleransi pula.(*)

Load More