SuaraBekaci.id - Profil Ustadz Yahya Waloni yang kini bernasib buruk ditangkap polisi karena penistaan agama. Siapa Yahya Waloni?
Kisah kontroversi Yahya Waloni bermula saat Yahya Waloni pindah agama dari Kristen ke Islam. Ustadz Yahya Waloni mantan pendeta.
Kekinian, Ustadz Yahya Waloni ditangkap oleh Tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri yang dipimpin oleh Wadirtipidsiber Kombes Himawan Bayu Aji pada Kamis (26/8/2021). Ia dijerat UU ITE, dan dikenai pasal tentang penodaan agama dengan ancaman maksimal 6 tahun penjara.
Yahya Waloni lahir di Manado 30 November 1970 dan tumbuh dalam keluarga yang dikenal taat. Bahkan Ia menjadi seorang pendeta. Nama aslinya Yahya Yopie Waloni.
Pada 2006, Yahya Waloni pindah ke Tolitoli dan mendapatkan bimbingan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hingga akhirnya ia memeluk agama Islam pada Rabu, 11 Oktober 2006, Pukul 12.00 Wita dituntun oleh Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli, Komarudin Sofa. Istri dan anak-anaknya turut memeluk Islam bersamanya.
Setelah masuk Islam, namanya diganti menjadi Muhammad Yahya.
Nama istrinya Lusiana diganti menjadi Mutmainnah. Nama anak-anaknya, Silviana diganti menjadi Nur Hidayah, dan Sarah menjadi Siti Sarah. Sementara Zakaria tetap menggunakan nama tersebut.
Baca Juga: Sindir Soal Abu Janda, Sherly: Yang Dianggap Satu Barisan Penguasa Seolah Bisa Aman
Setelah masuk Islam, ia dikenal sebagai pendakwah yang kerap mengangkat topik soal kristenisasi dan misionaris.
Hal tersebut terkait dengan latar belakangnya sebagai mantan pendeta.
Selain berkecimpung di bidang keagamaan, ia juga pernah menduduki posisi penting.
Ia pernah terdaftar sebagai pendeta pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana.
Yahya juga pernah menjadi Ketua Sekolah Tinggi Theologia Calvinis di Sorong pada 2000-2004.
Yahya pernah menjabat sebagai anggota DPRD di salah satu kabupaten baru di Sulawesi Utara
Tag
Berita Terkait
-
Apa Saja 4 Jenis Perceraian dalam Islam? Tak Cuma Cerai Talak
-
Review The Carpenter's Son Versi Non-Kristen: Eksperimen Menarik tapi Hasil Setengah Matang
-
Di Balik Tahta Sulaiman: Menyusuri Batin Bilqis di Novel Waheeda El Humayra
-
Christmas Carol Colossal Hidupkan Semangat Natal di Jantung Kota Jakarta
-
Rantai Pasok Indonesia dalam Bayang Bencana Alam: Pelajaran dari Aceh dan Sumatera
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
BRI 130 Tahun: Jejak Raden Bei Aria Wirjaatmadja, Perintis Keuangan Rakyat Indonesia
-
BRI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Surakarta Jadi Pengusaha Fashion Premium
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan