Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 04 Agustus 2021 | 07:58 WIB
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berpose di tengah lapangan Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo seusai merengkuh medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021). LINTAO ZHANG / POOL / AFP.

SuaraBekaci.id - Area Olimpiade Tokyo gempa 6 skala richter, Rabu (4/8/2021) pagi. Gempa Olimpiade Tokyo dirasakan semua orang yang berada di sana.

Badan Meteorologi Jepang mencatat tidak ada ancaman tsunami. Jepang, terletak di atas lempeng tektonik konvergen, tidak asing dengan gempa bumi, dan beberapa tempat memiliki teknologi khusus untuk melindunginya.

Arena bola voli Ariake memiliki bantalan karet raksasa yang terpasang di dalam fasilitas untuk membatasi kerusakan akibat gempa.

Simone Biles tanding di final balok keseimbangan Olimpiade Tokyo 2020,Selasa (3/8/2021). (Instagram/@usagym)

Fasilitas lain dilindungi dari ancaman gempa. Olympic Village memiliki tembok laut yang dimaksudkan untuk menghentikan tsunami setinggi 6,5 kaki.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo: Hari Ini Memperebutkan 17 Medali Emas

Gempa terjadi sekitar pukul 5:30 pagi waktu setempat, memiliki pusat gempa sekitar 40 kilometer (25 mil) dari daratan, jauh di lepas pantai Jepang, menurut laporan awal.

Gempa pertama kali terjadi lebih dari 6 mil jauhnya di perairan dekat kota Hasaki, yang berjarak sekitar 75 mil timur Tokyo, menurut US Geological Survey.

Laporan dari para saksi menyarankan itu berlangsung antara 20 detik dan 3 menit dan tidak menyebabkan kerusakan apa pun.

[BBC]

Wartawan Australia Mark Beretta berada di tengah-tengah siaran langsung dari atas menara siaran sementara ketika gempa dimulai.

“Selamat datang kembali di kota Olimpiade di mana kita saat ini berada ada gempa bumi, gempa bumi,” katanya kepada pemirsa.

Baca Juga: Gempa 6 SR Guncang Lokasi Olimpiade Tokyo Jepang, Berpotensi Tsunami?

"Atap di atas kami bergerak dan Anda mungkin melihat lampu dan kamera kami juga bergerak. Itu momen yang tidak biasa, saya belum pernah mengalami gempa sebelumnya,” tambahnya.

"Bagi penyelenggara, tindakan antisipasi merupakan tantangan yang mendesak," kata Hirotada Hirose, seorang spesialis Jepang dalam studi risiko bencana, mengatakan kepada AFP.

Pemain voli Jepang di Olimpiade Tokyo 2020, Yuki Ishikawa. (ANGELA WEISS / AFP)

“Tetapi risiko gempa bumi besar tidak boleh dilupakan ketika Anda memiliki Olimpiade yang diselenggarakan oleh Jepang,” dilansir dari Independent, Rabu (4/8/2021).

Jepang terletak di dalam “Cincin Api”, busur aktivitas seismik yang intens dan gunung berapi aktif yang mengelilingi Asia Tenggara.

Pada 2011, gempa bumi memicu tsunami yang menewaskan 18.500 orang dan menyebabkan bencana nuklir Fukushima.

Load More