SuaraBekaci.id - Perkumpulan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI menyebutkan sebanyak 10 persen buruh manufaktur positif COVID-19 selama PPKM darurat Jawa-Bali.
Presiden KSPI Said mengatakan perusahaan bekerjasama dengan Satgas COVID-19 di daerah masing-masing telah melakukan tes antigen yang dilanjutkan dengan tes usap PCR.
"Selama dimulainya PPKM Darurat hingga hari ini yaitu lebih dari 10 persen pekerja buruh yang bekerja di sektor manufaktur atau pengolahan, baik padat karya atau labor intensive maupun capital intensive atau padat modal, buruh atau pekerjanya terpapar COVID-19," kata Said dalam konferensi pers terkait kondisi buruh saat PPKM Darurat, dipantau dari Jakarta, Kamis sore.
Dia memberi contoh salah satu perusahaan di Purwakarta, Jawa Barat yang dari 1.700 buruhnya setelah dilakukan tes ditemukan sekitar 400 orang yang reaktif menggunakan antigen. Kemudian didapatkan sekitar 200 di antaranya sudah terpapar COVID-19 dengan tes PCR.
Baca Juga: Seruan Luhut Minta Semua Kompak Lawan Covid-19: Kami Sudah Lelah!
"Beberapa perusahaan lain yang sudah kami lakukan pendataan dan cek di lapangan mengalami kejadian yang serupa. Di Purwakarta misalnya di pabrik otomotif dan komponen otomotif, pabrik elektronik dan komponen elektronik pun didapat data lebih dari 10 persen buruh atau pekerja terpapar positif COVID-19," katanya.
Dia juga menyoroti kondisi pabrik yang berada di daerah lain seperti Bekasi, Kerawang, Tangerang serta kawasan industri lainnya yang sekitar 10 persen pekerjanya di antaranya terbukti telah terinfeksi penyakit yang menyerang pernapasan itu.
Dia juga menambahkan bahwa PPKM Darurat yang menggunakan penyekatan belum terlalu efektif mengingat masih banyak sektor pengolahan ataupun manufaktur yang masih bekerja 100 persen.
Data tersebut menjelaskan, kenapa banyak penyebaran COVID-19 saat ini adalah klaster buruh atau pabrik.
"Ini sangat mengkhawatirkan dan membahayakan kelangsungan dunia usah dan nyawa buruh," tegasnya.
Baca Juga: Dampak PPKM Darurat Akan Terasa 2 Pekan Lagi
Berita Terkait
-
PPN Naik 12%, Upah Minimum Tak Cukup! Buruh Ancam Mogok Nasional
-
Besok, Buruh Kembali Turun ke Jalan Tuntut Pemerintahan Prabowo Naikkan Upah Minimum 10%
-
Imbas Demo Buruh di Patung Kuda, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Rute
-
Beda Jauh! Data PHK Buruh Tekstil Pemerintah vs KSPI, Mana yang Benar?
-
Gelar May Day Fiesta di Stadion Madya Senayan, Said Iqbal Kasih Komentar 'Manis' ke Jokowi dan Kapolri
Terpopuler
- Nyaris Adu Jotos di Acara TV, Beda Pendidikan Firdaus Oiwobo Vs Pitra Romadoni
- Indra Sjafri Gagal Total! PSSI: Dulu Pas Shin Tae-yong kan...
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Kini Jadi Terdakwa Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris, Iqlima Kim Dapat Ancaman
- Minta Maaf Beri Ulasan Buruk Bika Ambon Ci Mehong, Tasyi Athasyia: Harusnya Aku Gak Masukkan ke Kulkas
Pilihan
-
Pandu Sjahrir Makin Santer jadi Bos Danantara, Muliaman D Hadad Disingkirkan?
-
Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
-
Sah! OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya, Tak Singgung Nasib Nasabah
-
Jokowi Sentil Megawati Usai Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retreat
-
Jika Gagal Penuhi Target Ini, Petinggi Persija: Carlos Pena Out!
Terkini
-
Sebelum Ditahan KPK, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sempat Datangi Rumah di Bekasi
-
Patuhi Titah Megawati, Walkot Bekasi Tri Adhianto Pilih Lakukan Kegiatan Ini
-
Mengembangkan Ekosistem Kerajinan Bambu: Perjalanan Bambu Tresno Bersama BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Didemo Murid Sendiri, Kepsek MAN 2 Kota Bekasi Akui Gedung Bocor dan Rusak
-
Muda dan Berani! 850 Siswa MAN 2 Kota Bekasi Demo Transparansi Dana Sekolah