SuaraBekaci.id - Sebanyak dua orang warga Kota Bekasi meninggal dunia karena terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Angka tersebut tercatat sejak bulan Januari sampai April 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, terdapat sebanyak 730 pasien DBD yang ditangani sepanjang Januari hingga April 2021. Dia mengimbau agar warga Kota Bekasi tetap waspada untuk mencegah DPD.
Tanti menjelaskan, dari 730 pasien DBD tahun ini dua orang di antaranya meninggal dunia. Sementara tahun lalu ada satu orang yang meninggal dunia.
"Itu dari data yang masuk ke kita tapi dimungkinkan ada juga warga yang tidak melaporkan kasus meninggal dunia akibat DBD. Jadi warga diminta waspada serta selalu membersihkan lingkungan," katanya dilansir dari Antara, Senin (31/5/2021).
Baca Juga: Makin Banyak Warga Positif COVID-19 di Kabupaten Bekasi Habis Lebaran
Tanti menyatakan, sepanjang 2020 terdapat sebanyak 1.600 kasus DBD di seluruh kecamatan se-Kota Bekasi. Pada tahun ini, penambahan pasien terjangkit DBD tertinggi terjadi pada Bulan Maret dan April bertepatan awal musim pancaroba.
"Kalau untuk usia pasien kita belum sempat merincikan usianya karena masih evaluasi pendataan lanjutan tapi kalau untuk jumlah kita sudah dapat angkanya," ucapnya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati mengatakan, Kecamatan Bekasi Utara menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi yakni 262 kasus pada tahun lalu dan 180 kasus di tahun ini.
Dezy mengajak masyarakat melakukan pencegahan DBD dengan berpartisipasi menerapkan program satu rumah satu jumantik.
Artinya setiap keluarga bertanggung jawab dengan rumahnya sendiri terhadap kebersihan serta pemantauan jentik.
Baca Juga: Indonesia Akan Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Bekasi?
"Harapan kita semua rumah bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan angota keluarganya. Jadi gerakan 3M nya beda ya dengan COVID-19. Kalau 3M untuk mencegah DBD adalah dengan menguras kamar mandi, mengubur barang bekas, serta tidak memberikan tempat yang menjadi sarang jentik nyamuk," bebernya.(Antara)
Berita Terkait
-
Libatkan Istri jadi Tukang Palak, Preman Pemeras Tukang Sayur di Bekasi Ternyata Budak Narkoba
-
Marak Aksi Premanisme, Sahroni Minta Kapolri 'Sapu Bersih' Preman-preman Pasar
-
Tampang 2 Preman Ngamuk Minta Jatah ke Pedagang Sayur Pasar Bekasi, Positif Nyabu
-
Gegara Tegur Pria Pakai Knalpot Brong di Area IGD, Satpam RS di Bekasi Dianiaya Hingga Kejang
-
Ragam Pesan-pesan Lucu dan Mengharukan Pemudik Motor di Kalimalang
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Rahasia Desa Wunut Berhasil Menjadi Desa Pembangunan Berkelanjutan
-
Viral Dua Preman Ngamuk di Pasar Baru Bekasi, Pelaku Positif Sabu-sabu
-
Berdiri 2019, Kini Minyak Telon Lokal Habbie Capai Omzet Belasan Juta Rupiah
-
BRI Raih Penghargaan Internasional, Best Issuer for Sustainable Finance dan Best Social Loan
-
Libur Lebaran 2025, Super Apps BRImo dari BRI Siap Layani Transaksi Tanpa Hambatan