SuaraBekaci.id - Sebanyak 12 orang pengungsi gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar) gagal dipulangkan ke daerah asal. Hal ini disebabkan karena belasan orang tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.
Belasan orang yang gagal dipulangkan itu merupakan korban gempa bumi Sulbar yang mengungsi ke Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial Sulsel, Herman mengatakan, para pengungsi telah melakukan pemeriksaan PCR sejak hari pertama tiba di wilayah Sulsel.
Pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Sulsel melalui Mobile PCR untuk memastikan para korban aman dari COVID-19 sebelum dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
Baca Juga: Terbuka saat Kena Covid-19, Doni Monardo Dipuji
"Pemeriksaan pertama hingga hari ini (Sabtu, 23 Januari 2021), ada 12 orang yang positif, satu di antaranya ada bayi dan anak-anak juga ada," kata Herman dilansir dari Antara, (Sabtu (23/1/2021).
Dinas Sosial Sulsel menyiapkan dua lokasi pengungsian yang juga melibatkan Kemenag Sulsel. Yakni, UPT Inang Matutu di Jalan Tamalate Makassar dan Asrama Haji Sudiang.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan di Inang Matutu, diketahui tujuh orang terkonfirmasi positif dan lima di Asrama Haji Sudiang, dua di antaranya batal dipulangkan ke Balikpapan, Kalimantan Timur hari ini.
Karena 12 pasien merupakan OTG (Orang Tanpa Gejala), sehingga mereka langsung dirujuk dan dirawat di berbagai hotel Program Duta Wisata Covid-19 Pemprov Sulsel.
"Semua tanggung jawab kita dan gubernur perintahkan untuk dipulangkan jika sudah terkonfirmasi negatif," kata Herman.
Baca Juga: Penyiar Legendaris AS Larry King Meninggal Dunia
Menurut Herman, tersisa tujuh orang pengungsi yang saat ini berada di pengungsian Asrama Haji Sudiang, yakni lima orang Jawa Tengah dan dua orang Ambon, Maluku.
"Mereka sudah lakukan PCR tetapi belum ada hasilnya. Tentu disiapkan pemberangkatannya jika hasilnya telah keluar, mungkin besok akan diberangkatkan," tambahnya.(Antara)
Berita Terkait
-
Punya Desain Ikonik, Nikmatnya Kuliner Rumah Makan Pondok Kelapa di Campalagian
-
Mau Camp di Akhir Pekan? Bukit Soe Pemboborang di Majene Cocok Jadi Pilihan
-
Buttu Pattumea di Majene, Tempat Berlibur di Alam Sambil Mengulik Sejarah
-
Wisata Pulo Baluno, Destinasi Wisata Mangrove yang Memesona di Majene
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
Tag
Terpopuler
- Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
- Nikita Mirzani Akui Terima Uang Tutup Mulut dari Reza Gladys: Dikasih Duit Ya Diambil
- Kemendagri Beberkan Sanksi untuk Kepala Daerah yang Absen Retreat di Akmil Magelang
- Rumah Mau Dirobohkan Nikita Mirzani, Umar Badjideh: Duit Endorse Berapa, Biaya Renovasi Berapa...
- Jairo Riedewald: Saya Adalah Kelinci Percobaan
Pilihan
-
Shin Tae-yong Gantikan Indra Sjafri? Erick Thohir Kasih Kode Ini
-
Keputusan PSSI Pecat Indra Sjafri Disambut Nyinyir Netizen: Taunya Ditunjuk Jadi Wakil Dirtek
-
Investasi Rp42 Triliun Era Jokowi Terancam Gulung Tikar, Bagaimana Nasib Pekerja?
-
Patrick Kluivert Belum Pilih Asisten Lokal, Erick Thohir Ogah Ikut Campur
-
PSSI Berani Pecat Indra Sjafri? Erick Thohir: Saya Belum Bisa...
Terkini
-
Sebelum Ditahan KPK, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sempat Datangi Rumah di Bekasi
-
Patuhi Titah Megawati, Walkot Bekasi Tri Adhianto Pilih Lakukan Kegiatan Ini
-
Mengembangkan Ekosistem Kerajinan Bambu: Perjalanan Bambu Tresno Bersama BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Didemo Murid Sendiri, Kepsek MAN 2 Kota Bekasi Akui Gedung Bocor dan Rusak
-
Muda dan Berani! 850 Siswa MAN 2 Kota Bekasi Demo Transparansi Dana Sekolah