Scroll untuk membaca artikel
Bimo Aria Fundrika | Lilis Varwati
Rabu, 20 Januari 2021 | 17:15 WIB
Ilustrasi radang usus. [Shutterstock]

SuaraBekaci.id - Rasa nyeri pada perut seringkali dianggap sepele dan berharap bisa sembuh dengan sendirinya. Beberapa juga melakukan pengobatan dengan membeli obat warung.

Padahal, itu bisa jadi penyakit autoimun inflammatory bowel disease (IBD) atau radang usus. Jika tidak diobat dengan baik dan benar pasien bisa mengalami kambuh berulang kali.  

Dokter spesialis penyakit dalam Prof. Dr. dr. Murdani Abdullah Sp.PD., menjelaskan bahwa pada dasarnya IBD termasuk kronik yang keluhan sakitnya bisa hilang timbul. 

"IBD penyakit kronik kalau tidak ditangani adekuat maka sebagian penyakit ini bisa datang dan pergi. Maka dalam progres bisa berkembang lebih parah," kata Murdani dalam webinar Eugenia Communications, Rabu (20/1/2021). 

Baca Juga: Hati-hati, BAB Keras Bisa Sebabkan Usus Buntu

Salah satu komplikasi yang sering ditemui para dokter dalam proses pengobatan pasien IBD adalah pendarahan. Kadang kala pendarahan terlalu banyak sehingga dibutuhkan tindakan operasi untuk mengatasi komplikasi tersebut. Tetapi setelah operasi penyakit belum tentu hilang. 

Ilustrasi radang usus. (Pixabay/derneuemann)

"Karena selama ini proses kronik, bilamana misalnya ini muncul di bagian ujung usus halus mengalami pendarahan kemudian dibuang melalui operasi, maka penyakit itu bisa muncul di bagian lain dari usus halus yang bersangkutan. Sekali lagi kalau pengobatan tidak adekuat maka keluhan sakit akan berulang, meskipun telah menjalani operasi," jelasnya.

Dalam pengalamannya menangani IBD, prof Murdani bercerita pernah ada satu pasien yang telah menjalani tiga kali operasi. Jika operasi kembali dilakukan keempat kalinya, risiko terlalu besar bisa menyebabkan pasien alami short bowel syndrom atau usus halus yang terlalu pendek. 

Kondisi itu tentu berbahaya karena dengan usus terlalu pendek, makanan yang dikonsumsi akan kembali keluar sebelum diproses secara sempurna. Akibatnya, lanjut prof. Murdani, pasien akan selalu kekurangan cairan karena ketidakmampuan usus melakukan reabsorbsi cairan. 

"Akhirnya pasien itu selamat dengan pengobatan obat biologic," ucapnya.

Baca Juga: Punya Penyakit Radang Usus, Boleh Nggak Ya Minum Kopi?

Load More