Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Senin, 28 Desember 2020 | 12:21 WIB
ILUSTRASI Bendera Merah Putih. [ANTARA FOTO/Jojon]

SuaraBekaci.id - Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur bakal terus memantau investigasi Polisi Diraja Malaysia (PDRM) dalam mengusut pelaku pembuat video parodi Lagu Indonesia Raya.

Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur Yoshi Iskandar mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait dengan video parodi lagu Indonesia Raya.

Yoshi Iskandar menegaskan, KBRI akan menyelesaikan masalah itu sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

"Kita lihat. Prosesnya yang mengalir saja. Kita percayakan kepada pihak Malaysia. Kita percayakan kepada pihak PDRM Malaysia untuk investigasi masalah ini. Jadi biarkan bergulir seperti itu. Kita akan terus pantau," katanya saat dihubungi Antara, Senin (28/12/2020).

Baca Juga: Heboh Parodi Lagu Indonesia Raya, Kemenlu Diminta Tegas ke Malaysia

Yoshi Iskandar mengatakan KBRI mengetahui video tersebut Minggu kemarin berdasarkan laporan dari masyarakat.

"Segera setelah kita ketahui, kita trace ke belakang ada beberapa channel tetapi kalau masuk ke sana wilayah PDRM setempat. Jadi kita ikuti koridor yang berlaku," katanya.

Kemudian, kata Yoshi Iskandar, KBRI melakukan koordinasi gerak cepat terkait kasus tersebut pada Minggu (27/12/2020).

"Begitu video naik kami langsung koordinasi dengan PDRM dan Kemenlu di sini. Dari situ kemudian keluar pernyataan dari Kedutaan Malaysia. Itu hasil koordinasi kami dengan pihak Kemenlu guna meredam situasi yang kita lihat kini karena ramai di media dan banyak komentar," katanya.

Berdasarkan pemantauannya, video tersebut juga sudah diturunkan dari YouTube.

Baca Juga: Parodi Lagu Indonesia Raya, DPR Minta Indonesia Kirim Protes ke Malaysia

"Ini kalau melihat video-nya juga sudah di-take down atau diturunkan. Itu kalau dari sisi channel-nya. Tapi mungkin masih ada karena beredar di media," katanya.

KBRI mengimbau masyarakat agar sama-sama menahan diri.

"Faktanya memang ada. Kalau menciderai ya memang tetapi kita mesti lihat lagi. Tindakan yang dilakukan ini kan sensitif tentunya, provokatif. Yang bisa mempengaruhi hubungan people to people dan Indonesia - Malaysia yang sudah baik. Jadi jangan terpancing. Yang jelas kita percayakan kepada hukum. Respons mereka juga cepat. Kita apresiasi," katanya.(Antara)

Load More